Subscribe Us

 

Spirit Moderasi Islam dalam Isra Mi’raj

ABU AULIA, Jakarta - Dalam sejarah perjalanan agung Isra Mi’raj, terdapat satu momen yang seringkali luput dari sorotan publik, padahal sarat makna filosofis dan spiritual. 
Nabi Muhammad ﷺ dihadapkan pada sebuah pilihan simbolis: dua jenis minuman, susu dan khamr (arak), yang disodorkan oleh Malaikat Jibril عليه السلام.

Dengan bimbingan Allah ﷻ, Rasulullah ﷺ memilih susu. Pilihan sederhana ini sesungguhnya menyimpan pesan mendalam tentang moderasi, keseimbangan, dan arah peradaban Islam.


Simbol Susu dan Khamr dalam Isra Mi’raj

Dalam tradisi Islam, susu melambangkan fitrah, kesucian, dan keseimbangan hidup. Ia adalah minuman alami yang menyehatkan, bersumber dari ciptaan Allah yang murni. 
Adapun khamr, meski tampak menggoda, justru merusak akal, meracuni jiwa, dan menjerumuskan manusia pada kehancuran moral.

Pilihan Nabi ﷺ terhadap susu adalah penegasan bahwa Islam hadir untuk menjaga fitrah manusia, bukan menghancurkannya. 
Bahwa jalan Islam adalah jalan tengah, menghindari ekstremisme dan menolak penyimpangan.


Moderasi Islam: Jalan Tengah yang Lurus


Konsep wasathiyyah (الوسطية) atau moderasi Islam bukanlah kompromi murahan, melainkan prinsip kokoh yang menjaga keseimbangan antara:
  • Dunia dan akhirat
  • Rasionalitas dan spiritualitas
  • Hak individu dan kepentingan sosial
  • Tradisi dan pembaruan
Al-Qur’an menegaskan:
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا
“Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu umat yang adil dan pilihan (ummatan wasathan)…” (QS. Al-Baqarah: 143).


Ayat ini menjadi fondasi teologis bahwa umat Islam diposisikan sebagai ummatan wasathan, umat penengah, yang mampu memberi teladan keseimbangan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


Relevansi Moderasi dalam Konteks Kekinian

Dalam realitas kontemporer, moderasi Islam menjadi kebutuhan mendesak. Di satu sisi, umat harus waspada terhadap ekstremisme keagamaan yang kaku dan menutup diri. 
Di sisi lain, umat juga harus menolak sekularisme radikal yang menyingkirkan nilai-nilai ilahiah dari ruang publik.

Spirit moderasi yang dipraktikkan Nabi ﷺ melalui simbol pilihan susu adalah panggilan bagi umat Islam untuk:
  • Menjadi rahmat bagi semesta (rahmatan lil-‘alamin).
  • Mengedepankan musyawarah dan toleransi.
  • Membangun peradaban berbasis akhlak mulia.
  • Menjaga keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal.


Isra Mi’raj bukan sekadar perjalanan spiritual Nabi Muhammad ﷺ, melainkan pula pelajaran universal bagi umat Islam. Melalui simbol susu, Islam menegaskan dirinya sebagai agama moderasi, agama yang menolak jalan ekstrem, menjaga fitrah, dan mengajarkan keseimbangan hidup.

Spirit ini harus terus dihidupkan dalam menghadapi dinamika global, agar umat Islam tetap kokoh sebagai ummatan wasathan, penebar rahmat, dan penegak keadilan.


(as)
#IsraMiraj #ModerasiIslam #UmmatanWasathan #SpiritModerasi #IslamRahmatanLilAlamin #AbuAulia