ABU AULIA, Jakarta - Sistem kekebalan tubuh, atau yang dikenal sebagai sistem imun, adalah garda terdepan tubuh manusia.
Ia bekerja tanpa henti melawan serangan bakteri, virus, hingga sel kanker.
Tanpa sistem ini, tubuh manusia ibarat rumah tanpa pintu dan jendela, terbuka bagi siapa saja, termasuk penyusup berbahaya yang bisa merusak dari dalam.
Namun, sering kali kita baru sadar pentingnya imun ketika sakit datang.
Padahal, memahami cara kerja sistem imun berarti memberi diri kita kesempatan untuk menjaga tubuh sebelum ancaman itu benar-benar merusak.
Apa Itu Sistem Imun?
Secara etimologis, istilah “imun” berasal dari bahasa Latin immunitas, yang berarti “pembebasan” atau “kekebalan.” Pada zaman Romawi, istilah ini dipakai untuk menunjuk kekebalan hukum yang dimiliki senator dari kewajiban warga biasa.
Seiring waktu, makna ini bergeser menjadi perlindungan terhadap penyakit, terutama penyakit menular.
Dalam dunia medis, sistem imun adalah jaringan sel, organ, dan zat biokimia yang bekerja secara kolektif untuk mendeteksi dan menghancurkan benda asing.
Benda asing ini bisa berupa antigen, seperti bakteri, virus, racun, bahkan sel tubuh yang berubah menjadi kanker.
Ketika antigen masuk ke tubuh, sistem imun merespons dengan membentuk antibodi.
Pada paparan pertama, respons antibodi biasanya lemah.
Namun pada paparan berikutnya, tubuh yang telah memiliki “memori imun” akan bereaksi lebih cepat dan lebih kuat.
Prinsip inilah yang melandasi praktik imunisasi dan vaksinasi.
Jenis Imunisasi: Aktif dan Pasif
Ada dua jenis imunisasi yang dikenal dalam dunia kedokteran:
1. Imunisasi Aktif
Dilakukan dengan memasukkan kuman atau racun yang telah dilemahkan/dimatikan.
Tujuannya, merangsang tubuh untuk memproduksi antibodi sendiri.
- Contoh: imunisasi polio, campak.
2. Imunisasi Pasif
Melibatkan penyuntikan antibodi siap pakai, sehingga kadar antibodi tubuh langsung meningkat.
- Contoh: ATS (Anti Tetanus Serum) untuk penderita luka akibat kecelakaan.
- Contoh alami: bayi baru lahir menerima antibodi dari ibunya melalui plasenta selama kehamilan.
Sistem Imun, Pikiran, dan Jiwa: Psikoneuroimunologi
Ilmu modern membuktikan bahwa tubuh dan pikiran tidak bisa dipisahkan.
Bidang psikoneuroimunologi menjelaskan bagaimana stres, depresi, atau tekanan emosional bisa menurunkan daya tahan tubuh.
Ketika seseorang terus-menerus berada dalam kondisi stres, hormon dan zat kimia yang dihasilkan otak dapat melemahkan sel imun. Sebaliknya, suasana hati yang positif, penuh semangat, dan cinta kasih justru merangsang pelepasan zat biokimia seperti endorfin, yang mampu memperkuat sel-sel imun.
Artinya, menjaga sistem imun tidak hanya soal nutrisi dan olahraga, tetapi juga bagaimana kita berpikir dan merasakan hidup ini.
Dari Alergi hingga Kanker: Ketika Imun Gagal
Sistem kekebalan tubuh yang sehat melindungi kita dari ancaman luar maupun dalam.
Namun saat ia melemah, pintu terbuka lebar untuk:
- Infeksi: flu, demam, batuk, hingga penyakit menular serius.
- Alergi: tubuh keliru menyerang zat yang seharusnya tidak berbahaya.
- Penyakit degeneratif: termasuk gangguan autoimun.
- Kanker: karena pengawasan imun terhadap sel tumor menurun.
Menjaga dan Memperkuat Sistem Imun
Kesehatan imun tidak datang begitu saja. Ia hasil dari gaya hidup yang konsisten.
Beberapa langkah sederhana namun penting antara lain:
- Menjaga pola makan seimbang kaya vitamin dan mineral.
- Olahraga teratur sesuai kondisi tubuh.
- Istirahat cukup, tidak begadang berlebihan.
- Mengelola stres, misalnya dengan meditasi, ibadah, atau hobi positif.
- Memupuk cinta dan kebahagiaan, karena emosi positif adalah obat alami.
Sebagai tenaga kesehatan, terutama perawat, peran edukasi sangat penting: membantu masyarakat memahami bahwa hidup sehat bukan sekadar menghindari penyakit, tapi membangun benteng imun sejak dini.
Sistem kekebalan tubuh bukan sekadar “alat tempur” melawan penyakit.
Ia adalah simbol keseimbangan antara tubuh, pikiran, dan jiwa.
Dengan menjaga pola hidup sehat dan pikiran positif, kita bukan hanya memperpanjang umur, tetapi juga meningkatkan kualitas kehidupan itu sendiri.
(as)
#SistemImun #KekebalanTubuh #Kesehatan #Imunisasi #Vaksinasi #Psikoneuroimunologi #Antibodi #Endorfin #HidupSehat


