Subscribe Us

 

Sentuhan Ajaib: Seputar Pijat pada Bayi, Manfaat, Teknik, dan Perspektif Islami

ABU AULIA, Jakarta - Pijat bayi sejak lama dipercaya sebagai salah satu bentuk stimulasi penting dalam tumbuh kembang anak. 
Lebih dari sekadar relaksasi, pijat yang dilakukan dengan benar bisa mempererat ikatan emosional orang tua dan bayi, meningkatkan kualitas tidur, memperlancar peredaran darah, hingga membantu pencernaan.

Di banyak budaya, termasuk tradisi Nusantara dan dunia Arab, pijat bayi bukan hanya praktik kesehatan, melainkan juga ritual kasih sayang. 
Islam sendiri memandang sentuhan dan kelembutan terhadap anak sebagai bentuk kasih yang bernilai ibadah. 
Sebuah hadis Nabi ï·º mengingatkan:
Ù…َÙ†ْ لاَ ÙŠَرْØ­َÙ…ُ لاَ ÙŠُرْØ­َÙ…ُ
Barang siapa tidak menyayangi, maka dia tidak akan disayangi.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadis ini mempertegas bahwa kelembutan orang tua kepada anak, termasuk melalui pijatan penuh kasih, adalah wujud rahmah yang diperintahkan.


Mengapa Pijat Bayi Penting?

Banyak penelitian medis modern menunjukkan bahwa pijat bayi memiliki dampak positif, antara lain:

1. Meningkatkan kualitas tidur
Bayi yang dipijat rutin cenderung lebih mudah tidur nyenyak, sehingga proses tumbuh kembang berlangsung optimal.

2. Meningkatkan daya tahan tubuh
Sentuhan pijat mampu merangsang sistem saraf parasimpatik, membantu tubuh bayi lebih rileks dan imunitas meningkat.

3. Memperlancar pencernaan
Gerakan pijat tertentu di bagian perut membantu mengurangi kembung, kolik, atau sembelit.

4. Menguatkan ikatan batin
Kontak kulit antara ibu/ayah dengan bayi menumbuhkan rasa aman, nyaman, dan kelekatan emosional.

5. Stimulasi motorik
Tekanan lembut pada otot dan sendi bayi membantu koordinasi gerak dan perkembangan motorik.


Kapan Waktu Terbaik Memijat Bayi?

Pijat bayi ideal dilakukan ketika bayi dalam keadaan:
  • Tidak lapar dan tidak terlalu kenyang.
  • Bangun dalam kondisi tenang, tidak rewel.
  • Suasana ruangan hangat, nyaman, dan bebas gangguan.

Hindari pijat saat bayi sedang sakit demam, kulit iritasi, atau setelah imunisasi (kecuali atas saran dokter).


Teknik Pijat Bayi yang Disarankan


Beberapa langkah sederhana pijat bayi yang bisa dipelajari orang tua:

1. Pijat Wajah dan Kepala
Usap lembut dari dahi ke arah pipi, lalu pijat melingkar di sekitar pelipis.

2. Pijat Tangan dan Kaki
Gerakan memutar dari pangkal ke ujung tangan/kaki membantu peredaran darah.

3. Pijat Perut
Usap perlahan searah jarum jam. Teknik ini membantu memperlancar pencernaan.

4. Pijat Punggung
Letakkan bayi tengkurap, usap punggung dari atas ke bawah dengan gerakan lembut.

Gunakan minyak khusus bayi agar pijatan lebih nyaman dan kulit tetap lembut.


Perspektif Islami: Sentuhan Bernilai Ibadah

Islam menekankan pentingnya kasih sayang dalam setiap interaksi orang tua terhadap anak. Rasulullah ï·º dikenal sebagai sosok yang penuh kelembutan kepada cucu-cucunya, Hasan dan Husain. 
Bahkan beliau tidak segan menggendong, mencium, dan mendoakan anak-anak kecil.

Dalam konteks ini, pijat bayi bukan sekadar praktik medis, tetapi juga bentuk nyata kasih sayang yang menghadirkan barakah. Setiap sentuhan adalah doa, setiap pijatan adalah ungkapan cinta.


Pijat bayi adalah kombinasi antara sains, tradisi, dan spiritualitas. Secara medis, ia terbukti membantu tumbuh kembang bayi. 
Secara emosional, ia mempererat ikatan orang tua dan anak. Dalam pandangan Islam, ia menjadi bentuk ibadah kasih sayang yang bernilai pahala.

Dengan catatan: pijat bayi harus dilakukan dengan benar, penuh kelembutan, dan mengutamakan kenyamanan si kecil.


(as)
#PijatBayi #KesehatanAnak #StimulasiBayi #IbuDanAnak #ParentingIslami #TumbuhKembang #KasihSayang #TipsKesehatan